1. KEINDAHAN
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan,
tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan,
bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan
diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial,
dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi,
atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya
tertentu, untuk kesempurnaannya.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di
antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur
menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba,
kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia
berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik.
Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat,
tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman
penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi
kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan
memakai pakaian yang bersih.
3. KETERTIBAN
Keadaan menjadi lebih tenang, damai, aman, dan sentosa. Bahkan,
dengan adanya ketertiban itulah terselenggaralah kehidupan di dunia dan alam
semesta ini.
PENILAIAN K3 DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
1. Penilaian Ketertiban
Masyarakat yang tertib adalah masyarakat yang mampu menjaga sikap dan perilaku mereka sesuai peraturan yang tertulis atau tidak tertulis di dalam lingkungannya.Peraturan yang tertulis berupa hukum,seperti undang-undang peraturan daerah,peraturan pemerintah,dan banyak lagi jenisnya.Sedangkan peraturan tidak tertulis bisa berupa nilai-nilai yang di anut di suatu daerah tertentu seperti kebiasaan dan tata cara.
Untuk menilai kondisi ketertiban dalam lingkungan sekitar,ada
beberapa indicator yang bisa di pakai yaitu:
-
Ada atau tidaknya peraturan mengenai ketertiban
di lingkungan.
-
Lingkungan tersebut
bebas polusi udara,polusi suara,polusi air,dan tanah.
-
Terlihat efek dari ketertiban yaitu lingkungan
yang teratur.
Lingkungan
yang dapat di nilai:
a) Ketertiban di rumah
b) Ketertiban di sekolah
c) Ketertiban di lingkungan sekitar lainnya
2. Penilaian Kebersihan
JIka kita
hidup di lingkungan yang bersih,maka kesehatan sebagai harta yang paling
berharga akan mudah di rasakan.Selain menjaga kebersihan diri,maka kebersihan
pada lingkungan juga patut di perhatikan.
Untuk menilai kondisi kebersiahan di
lingkungan sekitar,ada beberapa indicator yang bisa di pergunakan yaitu:
- lingkungan tersebut bebas polusi atau
pencemaran lingkungan,misalnya polusi udara,suara,dsb.
- lingkungan tersebut tidak memiliki wabah
penyakit menular minimal selama 2 tahun terakhir.
- masyarakat yang tinggal di lingkungan
tersebut memiliki kesadaran akan kebersihan dengan memisahkan dan menangani
sampah mereka.
Lingkungan
yang di nilai adalah sbb:
a. Kebersihan di rumah
b. Kebersihan di sekolah
c. Kebersihan di lingkungan sekitar lainnya.
3. Penilaian Keindahan
Keindahan
identik dengan sesuatu yang berbau fisik,nyata,bisa,di lihat atau di
rasakan.Indra manusia berperan besar dalam menilai sesuatu menuntut
keindahannya,mata,hidung,dan telinga:terutama untuk menilai kondisi keindahan
lingkungan di sekitarmu ada beberapa indicator yang bisa dipakai.
-
lingkungan yang indah dapat dilihat secara
nyata(dengan indra manusia lainnya juga)tertata indah.
-
manusia yang berada di lingkungan tersebut
merasa nyaman dan betah berada di sekitarnya.
-
lingkungan yang indah manusia yang berada di
lingkungan tersebut memiliki kualitas kehidupan lebih baik,misalnya lebih
kreatif,lebih tenang,dsb.
Lingkungan yang dinilai keindahannya adalah sbb:
a.
Keindahan di rumah
b.
Keindahan di sekolah
c.
Keindahan di lingkungan sekitar lainnya.
Penilaian k3 di lingkungan sekolah
1. Hidup
tertib dan indah di lingkungan sekolah
Sekolah adalah tempat kita menimba ilmu, dan
juga berhubungan dengan lingkungan, jika lingkungan sekolah kita kotor, tidak
tertib, tidak terawatt, maka akan memberikan kesan tidak nyaman pada saat kita
belajar. Dan disinilah kita menyadari bahwa betapa pentingmya hidup tertib dan
indah di lingkungan sekolah, jika hidup tertib bisa kita laksanakan, maka
kebersihan dan ketertiban akan terjamin keadaannya, dan juaga memberikan kesan
keindahan pada lingkungan sekolah kita.
Hal – hal yang harus ada bila ingin hidup tertib dan indah di
lingkungan sekolah :
a. Tata tertib siswa di lingkungan sekolah
Contoh : menekankan
peraturan - peraturan tentang K3 seperti
dilarang buang sampah, merusak lingkungan
sekolah
dan lain lain, supaya tercapai ketertiban di
lingkungan
sekolah.
b. Kebersihan dan keindahan di lingkungan sekolah
Contoh : Demi tercapainya
kebersihan dan keindahan di
lingkungan sekolah, perlu
adanya mengadakan
praktek pendidikan lingkungan hidup seperti
membersihkan kelas, lapangan dan
kebun sekolah.
2. Nilai – nilai K3 di lingkungan sekolah
Nilai – nilai K3 adalah ketertiban, kebersihan, dan
keindahan nilai – nilai K2 bisa di tekankan pada masyarakat di suatu lingkungan
dengan secara bertahap, yaitu tahap pertama adalah perlu ditekanya ketertiban pada
masyarakat. ketertiban tersebut juga harus di laksanakan dari hal – hal yang
kecil terlebih dahulu seperti buang sampah pada tempatnya dan yang lainya,
sampai hal – hal yang besar lainya. Dan setelah ketertiban maka akan tercapai
kebersihan lingkungan, bersih dari sampah, pencemaran, dan lainnya, setelah
tercapai kebersihan, maka akan memberikan kesan bernilai keindahan pada
lingkungan.
3. Menciptakan keindahan dan penghijauan
menciptakan keindahan pada lingkungan harus
ada usaha – usaha seperti menekan nilai – nilai K3 kepada masyarakat, membuat
peraturan – peraturan tentang kebersihan dan penghijauan. Penghijauan
sangat penting untuk pelestarian lingkungan, berguna untuk mengurangi
pencemaran udara, mencegah bencana alam seperti banjir dan longsor, dan juga
mengurangi resiko penipisan lapisan ozon.
1. kebersihan : membuang sampah pada
tempatnya, menyapu lantai yang kotor, menghapus papan tulis, membersihkan
toilet sesudah buang air
2. keindahan : merawat tanaman, menanam
pohon, menyiram tanaman, merapihkan tempat duduk, tidak mencorat coret
fasilitas sekolah
3. ketertiban : mengenakan PSAS lengkap
dengan atribut, merapikan PSAS, tidak memakai jaket di lingkungan sekolah,
membereskan mukena bila telah menggunakannya, tidak keluar kelas saat guru tak
ada di kelas, bila tidak ada guru tidak berisik sehingga tidak mengganggu kelas
lain yang sedang belajar, tidak merusak fasilitass sekolah
Peraturan Perundang-Undangan Tentang Ketertiban, Kebersihan Dan
Keindahan (K-3)
a.
bahwa keadaan lingkungan yang tertib, bersih dan indah merupakan
salah satu pencerminan dari kehidupan masyarakat yang berbudaya, oleh karena
itu harus senantiasa dipelihara;
b.
bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah maka Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan yang
diatur dalam Peratuan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 11
Tahun 1994 tentang Kebersihan Keindahan dan Ketertiban perlu disesuaikan;
c.
bahwa pengaturan tersebut di
atas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Ketertiban,
Kebersihan dan Keindahan.
Demi mencegah terjadinya pelanggaran social
sebaiknya kita mencegah dan hal tersebut sebagai berikut
Ketertiban siswa sering kali kita dengar
sebagai suatu masalah di sebuah sekolah , apalagi pada jenjang sekolah menengah
yang siswa- siswanya beranjak dewasa dan mulai belajar mengenal jati diri
pribadinya.dimana siswa sering melakukan pelanggaran di sekolah. Kondisi yang
tidak menguntungkan dan cukup memprihatinkan ini, sekolah secara umumnya
membentuk Tim Ketertiban Sekolah agar sekolah menjadi lebih baik. Namun sering
kali tidak efektif dan mengalami banyak halangan serta hambatan dilapangan.
Selain harus mengeluarkan dana tambahan dengan membentuk tim ketertiban, namun
sering kali tidak efektif karena tidak didukung oleh guru- guru yang lainnya
dan keterbatasan guru serta kepeduliannya kurang terhadap siswa.
Siswa secara psikologis menurut Mulyani (1988)
pada umur 12 - 18 tahun dimana perkembangan anak digolongkan sebagai remaja
yang mempunyai keinginan baru dan membutuhkan sarana aktivitas yang lebih untuk
menumpahkan segala kegiatannya sehingga dengan minimnya sarana dan prasarana
mudah membuat siswa akhirnya dapat menimbulkan permasalahannya dari
ketertibannya.
Input siswa yang serba kekurangan yang
merupakan sisa dari sekolah- sekolah favorit dimana sekolah yang tidak favorit
menjadi tempat pelimpahan dari siswa yang perilaku siswanya sering tidak masuk
katagori baik akhirnya menjadi masalah ketertiban sekolah semakin meningkat.
Peran orang tua dalam hal kepedulian ketertiban
sekolah sangat besar dalam pembentukan psikologis siswa karena waktu yang
dipergunakan lebih banyak di rumah dan lingkungannya. Pergaulan serta teman
bermain sangat menentukan perkembangan anak. Pengawasan masyarakat dan kontrol
umpan balik masyarakat sangat diperlukan mengingat perilaku siswa diluar
sekolah melambangkan kualitas penanganan sekolah tersebut..
Apalagi dalam situasi keluarga pasca modern
dengan kesibukan kedua orang tuanya sehingga mereka tidak mampu mengawasi
anaknya dengan baik. akan membawa dampak terhadap pelanggaran ketertiban di
sekolah. Menurut Anita ( 1996) hal ini disebabkan banyaknya suami istri bekerja
sama- sama mencari nafkah, angka perceraian tinggi, sejumlah keluarga diasuh
satu keluarga saja sehingga anak diasuh oleh pembantu atau lebih tepatnya
dibesarkan pembantu.
Sebagai langkah awal dalam upaya untuk
menanggulangi upaya ketertiban yaitu
1.
Meningkatkan disiplin anak & sedikit demi sedikit mengurangi
indisipliner pembelajaran
2.
Mewujudkan kinerja sekolah.yang dinamis, mengasyikkan, menyenangkan
& mencerdaskan
3.
Mengadakan antisipasi dalam mengatasi berbagai hal dalam proses
pembelajaran.
Menurut Nursisto (2002) ada beberapa langkah yang dapat digunakan dalam upaya mengatasi ketertiban sekolah dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan ketertiban yang ada di sekolah.
Menurut Nursisto (2002) ada beberapa langkah yang dapat digunakan dalam upaya mengatasi ketertiban sekolah dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan ketertiban yang ada di sekolah.
A.
Langkah strategis mencegah siswa yang suka mencoret- coret .
Menggalakkan pelaksanaan kegiatan 6 K.
1. Tempat duduk siswa sesuai dengan denah
yang telah ditentukan.
2.
Sebulan sekali diadakan
bersih lingkungan sekolah termasuk didalam kelas.
3. Setiap satu satu
semester dilakukan kerja bakti massal sekolah.
4. Dicantumkan sanksi
bagi pelaku corat coret didalam tata tertib sekolah.
5. Dalam suatu kesempatan tertentu diberikan
tugas oleh guru agar siswa membuat karangan bertemakan corat coret.
6. Satu atau dua menit
setiap jam pelajaran berlangsung, guru memeriksa lingkungan didalam kelas.
7.
Dilaksanakan lomba kebersihan dan keindahan kelas dalam setiap
event kegiatan sekolah.
8.
Bila tingkat kesadaran para siswa sudah tumbuh, piket membersihkan
ruangan dilakukan siang hari.
B. Langkah mencegah Siswa membawa alat main
dan buku porno.
1. Sering dilakukan rasia dengan tiba- tiba.
Tim ketertiban secara mendadak masuk dalam semua kelas serentak dan isi tas
satu persatu diperiksa dengan teliti.
2. Menyita barang terlarang yang kedapatan
di dalam tas atau tersimpan dalam meja siswa
3. Ketika sedang mengajar guru memperhatikan
kondisi siswa.
4. Ketika mengajar guru sesekali memberikan
pertanyaam kepada siswa.
5. Posisi guru mengajar jangan hanya selalu
didepan kelas, kadang kala di belakang kelas.
6. Mencantumkan pelarangan membawa barang
yang tidak ada kaitannya dengan pelajaran.
7. Guru BP diaktifkan peranannya agar jangan
melakukan hal- hal terlarang tadi.
C.
Langkah mencegah Siswa merokok dan membawa narkoba lebih pelik
dibandingkan keduanya, langkahnya sebagai berikut :
1. Dilakukan
penggeledahan isi tas siswa.
2. Secara khusus
sekolah melakukan pengawasan kepada beberapa siswa yang patut dicurigai.
3. Pihak sekolah melakukan kerja sama dengan
pihak- pihak lain di luar sekolah misalnya warga sekitarnya, kepolisian dan
pemerintah setempat.
4. Memberikan laporan
secepatnya kepada orang tua apabila siswa terjadi tanda- tanda menggunakan
rokok dan narkoba.
5. Diadakan ceramah
penyuluhan tentang bahaya merokok atau mengkonsumsi narkoba oleh pihak yang
berkompetensi.
6. Perlunya dikembangkan budi pekerti yang
dikaitkan dengan pelajaran agama.
7. Orang tua mengisi surat pernyataan bahwa
bila ternyata anaknya terlibat pelanggaran merokok dan narkoba sanggup
dikeluarkan.
D.
Langkah mencegah perkelahian siswa dilingkungan sekolah maupun luar
sekolah.
1. Sekolah menyediakan media penyaluran
bakat dan minat siswa sehingga mampu menyalurkan energinya yang secara
berlebihan lewat kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan sekolah.
2. Dibentuknya tim- tim olah raga dan seni di
bidang- ekstra kurikuler.
3. Pembuatan program-
sekolah dengan memberi peluang untuk siswa agar mampu menuangkan prestasi dan
hasil seninya.
4. Perlunya kerjasama
dengan pihak pengurus OSIS yang ada di lingkungan sekolah lainnya dalam upaya
agar kalau terjadi sesuatu hal maka dapat menjadi penengah.
5. Dilakukan program
bersama dan kegiatan terpadu dalam kegiatan pengurus OSIS yang ada dilingkungan
sekolah lainnya pada saat momen yang tepat.
E.
Langkah mencegah siswa tidak menggunakan seragam dan kelengkapan
dengan baik
1. Guru meluangkan waktu sebentar untuk
mengingatkan da menegur siswanya disetiap awal pelajaran dimulai terutama jam
pertama pelajaran agar selalu menggunakan pakaian secara baik.
2. Adanya kontinuitas
dari petugas BP dan Tim ketertiban agar melakukan penertiban seragam yang tidak
sesuai ketentuan.
3. Melakukan razia secara mendadak dengan
menertibkan siswa yang bajunya tidak sesuai dengan ketentuan.
4. Mencantumkan sanksi
bagi siswa yang tidak menggunakan seragam sesuai ketentuan didalam tata tertib
sekolah.
F. Langkah dalam
membuat tabel point disiplin siswa.
1.
Diperlukan komitmen dari
guru dan siswa mengenai apa saja yang dapat dijadikan ukuran dalam meningkatkan
disiplin sekolah serta disepakati bersama dalam tabel point disiplin siswa.
2.
Diperlukan sosialisasi ke
siswa dan orang tua berkaitan tabel point kedisplinan siswa di sekolah
3.
Orang tua mengisi surat
pernyataan bahwa bila ternyata anaknya terlibat pelanggaran point kedisplinan
sekolah dan sanggup dikeluarkan.
4.
Diberikan reward penghargaan bagi siswa dan kelas yang point
melanggarnya rendah.
5.
Adanya kontinuitas dari petugas BP dan Tim ketertiban agar
melakukan evaluasi kegiatan berkaitan dengan tabel point kedisplinan siswa.
6.
Mengumumkan secara kontinu siswa dan kelas yang mempunyai point
kedisplinan yang tertinggi dan terendah.
Didalam upaya ketertiban siswa di
sekolah, tidak hanya siswa saja yang dijadikan obyek yang selalu disalahkan
namun diperlukan juga manajemen sekolah yang baik agar dalam pelaksanaan
ketertiban sekolah dapat berjalan dengan baik.
Langkah- Langkah yang dilakukan sekolah
berkaitan dengan ketertiban sekolah.
1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
secara baik.
Sering kali pelanggaran ketertiban siswa muncul diawalai pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar (KBM) yang kurang baik dan sistem inval dari guru
piket tidak berjalan secara baik, apabila guru tidak masuk karena sesuatu hal
maka sering kali kelas kosong dan tidak ada pengawasan dari guru. Sehingga
diperlukan suatu system kerjasama antara pihak- pihak yang ada di sekolah baik
guru, siswa , orang tua dan kepala sekolah sebagi manajer disekolah dapat
dilakukan secara baik
2.
Penuntasan Peserta Didik Bermasalah.
Dengan menangani anak didik yang bermasalah secara tuntas dengan segera
maka dapat mencegah timbulnya masalah- masalah yang semakin banyak dan menumpuk
sehingga tertanganinya anak didik bermasalah secara baik pula. Disini peran petugas BP dan wali kelas sangat
besar dalam upaya membina anak didiknya dikelas
3.
Pembinaan Keimanan & Ketaqwaan (Imtaq).
4.
Dalam membangun Imtaq
siswa tidak hanya beban dari orang tua saja namun diperlukan kerjasama antara
sekolah, orang tua dan masyarakat sekitarnya. Perpijak dari hal tersebut baik
orang tua, sekolah dan masyarakat melakukan pengawasan dan pengendalian agar
mampu membina siswa dengan melakukan kegiatan keagamaan di sekolah dan
dimasyarakat bila perlu dikembangkan MPMBI (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Imtaq) di sekolah.(Tirto Adi: 2002)
Hal hal yang perlu dikembangkan dalam
upaya meningkatkan ketertiban sekolah terhadap :
a. Siswa .
Dengan mendukung terwujudnya visi, misi sekolah yang aman dan adil. Sebahagian siswa yang acuh tak acuh dilibatkan peranannya dalam kegiatan disekolah. Dan dikembangkan pada siswa semangat dan merasa bangga punya disiplin poin yang rendah
Dengan mendukung terwujudnya visi, misi sekolah yang aman dan adil. Sebahagian siswa yang acuh tak acuh dilibatkan peranannya dalam kegiatan disekolah. Dan dikembangkan pada siswa semangat dan merasa bangga punya disiplin poin yang rendah
b. Guru.
Guru mendukung dalam menjalankan disiplin yg komprehensif dan diperlukan sosialisasi dalam hal ketertiban sekolah bagi guru yang masih belum memahami esensi yg sebenarnya. Perlu dikembangkan perasaan bangga karena anak didik tunjukkan sikap disiplin yg dikehendaki dan meningkatkan motivasi dalam hal menangani anak bermasalah.dan tidak menjadi beban terhadap diri-sendiri.
Guru mendukung dalam menjalankan disiplin yg komprehensif dan diperlukan sosialisasi dalam hal ketertiban sekolah bagi guru yang masih belum memahami esensi yg sebenarnya. Perlu dikembangkan perasaan bangga karena anak didik tunjukkan sikap disiplin yg dikehendaki dan meningkatkan motivasi dalam hal menangani anak bermasalah.dan tidak menjadi beban terhadap diri-sendiri.
c. Orang tua dan
Masyarakat
Mendukung sekolah.yang punya disiplin sekolah yang seperti ini. Untuk sebahagian masih ada yang kurang mengerti diperlukan sosialisasi agar mengerti perlunya ketertiban di sekolah. Dikembangkan rasa bangga karena ada perubahan pada sikap anak mereka setelah anaknya dibina di sekolah serta meningkatkan keterlibatannya di sekolah.
artikel yang luar biasa.....
BalasHapussemoga banyak tulisan lagi yang berisi tentang pengembangan yang positif baik sekolah,pelajar dan lingkungan sekitarnya...
salam dari kami
https://www.outbounddibatu.com/
https://www.villatosaribromo.blogspot.com/
Sangat membantu, memberi saya pencerahan mengenai k3 disekolah👍
BalasHapusAllhamdulilah sangat membantu, terimakasih 👍
BalasHapus