Minggu, 22 November 2015

Membangun Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah

Membangun Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah

  
Hakikat Pendidikan Karakter
            Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan akan pentingnya pelaksanaan karakter yang baik di lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat. Akar kata karakter dapat dilacak dari kata Latin kharakter, kharassein, dan kharax yang maknanya “tools for marking”, “to engrave”, dan “pointed stake”. Kata ini mulai banyak digunakan (kembali) dalam bahasa Perancis caractere pada abad ke-14 dan kemudian masuk dalam bahasa Inggris menjadi character, sebelum akhirnya menjadi bahasa Indonesia karakter. Dalam Kamus Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain. Dengan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa membangun karakter (character building) adalah proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga `berbentuk’ unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain. Ibarat sebuah huruf dalam alfabet yang tak pernah sama antara satu dengan lainnya. Demikianlah orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya (termasuk dengan yang tidak/belum berkarakter atau `berkarakter’ tercela).
Menurut Idup Suhady dan A.M Sinaga (2001:59) character building adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki, dan atau usaha membentuk tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
            Karakter peduli lingkungan yaitu suatu sikap yang dimiliki seseorang untuk memperbaiki dan mengelola lingkungan secara benar dan bermanfaat  sehingga dapat dinikmati secara terus menerus tanpa merusak keadaannya, turut menjaga dan melestarikan sehingga ada manfaat yang berkesinambungan. Warga sekolah peduli lingkungan adalah masyarakat sekolah yang berusaha meningkatkan kualitas lingkungan hidup, meningkatkan kesadaran dan inisiatif untuk memerangi kerusakan lingkungan.
            Tujuan pendidikan karakter peduli lingkungan adalah: 1) Mendorong kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan pengelolaan lingkungan yang benar; 2) Meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat yang dapat merusak lingkungan; 3) Memupuk kepekaan peserta didik terhadap kondisi lingkungan sehingga dapat menghindari sifat-sifat yang dapat merusak lingkungan; 4) Menanam jiwa peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.
            Dari penjelasan tujuan pendidikan karakter peduli lingkungan di atas, maka sangat jelas bahwa karakter itu sampai kapanpun diperlukan dalam rangka menopang keberlanjutan lingkungan hidup.

Aplikasi Pendidikan Karakter
Dalam upaya menyelamatkan lingkungan hidup, aplikasi pendidikan karakter yang dapat diterapkan yakni; 1) Membangun karakter peduli lingkungan melalui keteladanan. Membangun karakter peduli lingkungan dalam diri seseorang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Keteladanan merupakan salah satu imbauan untuk digunakan dalam pengelolaan lingkungan sehingga terasa dampak yang muncul sangat dahsyat. Dalam dunia pendidikan sinergi antara rumah dan sekolah sangat membantu untuk membangun kepedulian lingkungan. Orang tua menjadi tempat pendidikan awal sebelum anak-anak mendapatkan pendidikan di tempat lain. Orang tua harus menanamkan kebiasaan peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
            Di sekolah peran guru amat penting dan prilaku kepedulian guru terhadap lingkungan akan menjadi ukuran keteladanan peserta didiknya. Kegiatan peduli lingkungan yang dapat dicontohkan oleh guru dan orang tua misalnya: 1) Cara membuang sampah yang baik, dan cara memisahkannya; 2) Cara menyiram tanaman dengan hemat air; 3) Cara penggunaan plastik kiloan, dan 4) Menanam pohon atau tanaman di sekitar rumah atau sekolah. Keberhasilan seorang guru menjadi teladan didasarkan pada upaya-upaya untuk menjadikan kebiasaan-kebiasaan positif yang dilakukan guru sebagai usaha menjaga kelestarian lingkungan.
2) Membangun karakter peduli lingkungan melalui pembiasaan. Berbagai program di sekolah bisa dijadikan program untuk membangun karakter peserta didik peduli lingkungan. Karena itu langkah-langkah pembentukan karakter bisa dilakukan semua warga sekolah dan menjadi pembiasaan.
Pembiasaan yang dapat dilakukan adalah: a) Masukkan konsep karakter peduli lingkungan pada setiap kegiatan pembelajaran dengan cara: (a) Menanamkan nilai kebaikan/manfaat bagi kehidupan apabila lingkungan hidup tetap terjaga kelestariannya. Sebagai contoh fungsi pohon adalah untuk menahan laju air. Hutan mampu membuat lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah 60-80 persen. Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah.
Selain dapat menahan laju air, akar pohon berfungsi erosi tanah. Tanah yang terkikis akan masuk ke aliran sungai dan menyebabkan terjadinya endapan. Dengan memasukan konsep fungsi pohon diharapkan peserta didik memiliki kesadaran bahwa pohon memiliki nilai penting bagi lingkungan; (b) Menggunakan cara yang membuat peserta didik memiliki alasan atau keinginan untuk berbuat baik bagi lingkungan hidup; (c) Mengembangkan sikap mencintai lingkungan hidup; dan (e) Melaksanakan kegiatan-kegiatan melestarikan            lingkungan hidup.
            b) Membuat slogan yang mampu menumbuhkan kebiasaan baik dalam mengelola lingkungan hidup dalam segala tingkah laku masyarakat sekolah. Beberapa slogan untuk membangun kepedulian lingkungan misalnya kebiasaan memilah sampah, menjaga kebersihan, mendaur ulang sampah, dan menghemat kertas air, dan listrik. c) Pemantauan secara kontinyu merupakan wujud dari pelaksanaan pembangunan karakter. Beberapa hal yang selalu dipantau antara lain: kedisiplinan membuang sampah sesuai dengan tempatnya, kebiasaan merawat tanaman yang ada di taman sekolah, dan kebiasaan menghemat kertas dan listrik, dan kebiasaan lainnya.
Efektivitas Implementasi
       Sebuah kata bijak menyatakan bahwa menabur kebiasaan akan menuai karakter. Indahnya kehidupan yang diwarnai dengan bentuk pribadi yang peduli lingkungan tak lepas dari kebiasaan yang dibangun. Beberapa landasan yang harus dimiliki sekolah yakni landasan visi, misi, dan tujuan sekolah dalam pengelolaan lingkungan. Landasan kedua adalah komitmen, motivasi, dan kebersamaan dan landasan ketiga adalah kontrol, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
       Membangun karakter peduli lingkungan di sekolah memerlukan tiga pilar. Pilar yang dipakai untuk mewujudkan sekolah berkarakter peduli lingkungan meliputi tiga hal. Pertama, membangun watak, kepribadian dan moral. Kedua, membangun kecerdasan majemuk. Ketiga, kebermaknaan pembelajaran. Agar ketiga pilar itu tetap pada landasan yang kokoh, maka diperlukan kontrol agar segala upaya sesuai dengan skenario yang ada.
       Dari seluruh kajian itu menyimpulkan bahwa kebutuhan pengelolaan lingkungan  pada pendidikan karakter peduli lingkungan sebagai pondasi kelestarian dan kebermanfaatan lingkungan hidup bagi manusia serta usaha meminimalisasi musibah karena pengelolaan lingkungan yang salah, menjadi kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan. Karena itulah sangat diperlukan apresiasi mendalam sehingga berakumulasi pada munculnya pribadi-pribadi generasi mendatang yang memiliki tanggung jawab moral dalam pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik.
            Keteladanan dan pembiasaan merupakan upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan karakter peduli lingkungan di sekolah dan harus menjadi pijakan menuju pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik. Keteladanan dan pembiasaan harus tercermin dalam program-program yang dicanangkan sekolah dan akan terlihat perwujudannya dalam sikap dan kepedulian berprilaku sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Jika ada sinergi antara sekolah dan rumah dalam membangun kepedulian terhadap lingkungan, maka anak-anak akan mampu menjadi agen perubahan lingkungan yang berkualitas di masa datang.
            Dari kesimpulan tersebut, pembentukan karakter peduli lingkungan melalui keteladanan dan pembiasaan sebagai pondasi mencapai lingkungan hidup yang berkualitas tentu masih perlu dikritisi dan dievaluasi sehingga dari tahun ke tahun perkembangan pendidikkan karakter khususnya karakter peduli lingkungan di sekolah semakin efektif. Anak-anak bangsa akan semakin optimis untuk menyelamatkan lingkungan hidup dengan kesiapan mental yang jauh lebih baik dari masa-masa sebelumnya.

1 komentar:

  1. Jackpotcity Casino Site | €500 Welcome Bonus
    Jackpotcity Casino is powered 007 카지노 로얄 by Microgaming, which is a leader in the gaming sector and one of the best and oldest online casinos in the world. Jackpotcity Casino has

    BalasHapus